PENGALAMAN:
Saat SMA, aku menyukai pelajaran komputer. Yah,
sebenarnya karena dari kecil sudah dihadapkan dengan komputer, sering
menyepelekan segala sesuatunyayang berhubungan dengan komputer. Kalau ada tugas
yang berhubungan dengan komputer, sering dikerjakan 3 jam sebelum masuk
pelajaran itu (saat istirahat) atau saat sudah di ruangan komputer saat akan
penilaian (Karena nama dari ‘C’, dan yang nama dari ‘A’ banyak). Selama ini sih
perkembangan nilainya baik-baik saja, rata-rata diatas 9.
Suatu waktu, ada tugas mendesign dengan
powerpoint. Saat akan penilaian, baru mulai mengerjakan tugas itu. Namun,
karena kurang paham menggunakan powerpoint, mengakibatkan pembuatan menjadi lambat.
Sehingga tugasnya hanya sedikit yang terselesaikan. Perasaan tidak enak akan
tugas yang belum selesai, di tambah dengan komentar guru yang membuat semakin
tidak nyaman,”lho? Kamu belum siap? Hahahhaa. Saya kira kamu pasti siap. Ternyata
kamu tidak sehebat yang saya kira”.
Sejak saat itu, saya tidak mau lagi mengerjakan
tugas secara mendadak. Dan takut untuk menyepelekan tugas.
ANALISIS dengan TEORI
BELAJAR SKINNER:
Kebiasaan buruk
yang menyelesaikan tugas secara mendadak, yang awalnya terus-terusan
mendapatkan reinforcemen positive
(nilai yang baik), suatu hari kegagalan dalam penyelesaian tugas dan komentar
guru yang membuat menjadi tidak nyaman, merupakan reinforcemen negative. Sehingga merubah kebiasaan mengerjakan tugas
dengan cara dadakan.
Hal ini sama
dengan teori yang dikemukakan oleh Skinner, yang menyatakan bahwa perilaku
dapat dimunculkan dengan pemberian reinforcemen
positive, dan dapat dikurangi dengan cara reinforcemen negative, dan dapat juga dihilangkan denga cara punishment terhadap hal yang tidak
disukai.
No comments:
Post a Comment