Ringkasan:
Teknologi informasi, komputer merupakan
media penyampaian pembelajaran yang efektif. Peneliti memberikan instruksi pada
designer animasi
(animator) menggunakan beberapa cara (“diagram dan teks visual”, “diagram dan teks audio”, diagram dan audio visual text”, dan “diagram” saja). Dalam proses pemberian instruksi, terdapat suatu proses, yaitu proses penerimaan informasi. Pemrosesan infomasi ini yang menjadi pokok penelitian peneliti, memori yang digunakan dari hasil pembelajaran.
(animator) menggunakan beberapa cara (“diagram dan teks visual”, “diagram dan teks audio”, diagram dan audio visual text”, dan “diagram” saja). Dalam proses pemberian instruksi, terdapat suatu proses, yaitu proses penerimaan informasi. Pemrosesan infomasi ini yang menjadi pokok penelitian peneliti, memori yang digunakan dari hasil pembelajaran.
Review
Jurnal Kognitif
Pemrosesan informasi membahas
langkah-langkah dasar yang diambil individu untuk memperoleh, menyajikan, dan
mengingat informasi. Pertama, pemrosesan informasi bukan konseptualisasi dari
teoritis seseorang. Karena ada banyak macam deskripsi tentang cara memori
menyimpan informasi. Kedua, karena dasar dari teori ini adalah pemrosesan
informasi dan bukan belajar, teori ini tidak dapat menspesifikasikan hasil
belajar. Komponen esensial dari belajar adalah pengorganisasian informasi yang
akan dipelajari, pengetahuan sebelumnya yang sudah dikuasai, dan proses
pemahaman, pengertian, serta menyimpan dan mengambil informasi kembali.
Dalam jurnal
menceritakan bahwasanya dalam penerimaan informasi memiliki bermacam-macam
cara. Audio, Visual, Kinestetik. Audio, seseorang dapat menerima
informasi yang berasal dari suara. Visual,
seseorang menggunalan mata mereka untuk menerima suatu informasi. Kinestetik, seseorang memperoleh
informasi ketika ia menyentuh benda yang memiliki informasi tersebut. Tiap
orang berbeda dalam proses penerimaan informasi ini.
Jaringan koneksionis. Dalam model
sekarang, pengetahuan disimpan dalam jaringan koneksi(link) yang juga
memodulasi transfer aktivitas dari unit ke unit selanjutnya
(Schreider&Graham, 1992). Pengembangan model koneksionis, menekankan banyak
aktivitas seperti menginterpretasikan bahasa, membutuhkan proses informasi dari
beberapa sumber sekaligus.
Dalam penelitian pada jurnal, peneliti melakukan penelitian
menggunakan teori jaringan koneksionis. Hal ini dapat diketahui ketika peneliti
memberikan instruksi untuk membuat design dengan cara “diagram dan teks
visual”, “diagram dan teks audio”, diagram dan audio visual text”, dan
“diagram” saja. Peneliti menggunakan eksperimen ini untuk
menentukan/mendapatkan hasil penelitian bahwasanya proses pembelajaran yang
cepat dengan menggunakan tekhnik apa. Dari hasil penelitian, ternyata individu
yang mendapatkan instruksi secara “diagram dan audio visual text” lebih cepat
memproses informasi tersebut.
Representasi pengetahuan dalam memori
jangka panjang memiliki beberapa tahap. 1.) Model kode ganda. Mendeskripsikan
dua sistem, yang secara fungsional independen namun saling terkait untuk
menyimpan dan memproses informasi. 2.) Pengetahuan deklaratif. Dapat
didiskusikan dan bersifat deskripsi. Dan memberikan kontribusi memori semantik
dan episodik. 3.) Pengetahuan prosedural, merupakan pengetahuan tentang cara
melakukan tugas atau aktivitas tertentu.
Dalam proses pengkodean dalam penelitian ini menggunakan pengkodean
ganda, yaitu memiliki sistem pengolahan informasi yang berbeda. Audio secara
verbal dan yang lainnya secara visual (Solso, 1998). Ketika dalam proses
penyimpanan, dalam hal ini informasi yang diterima dalam bentuk kata-kata akan
diterima dalam bentuk verbal, sedangkan dalam bentuk gambar (diagram) akan
disimpan dalam bentuk visual. Integrated dual-code menunjukkan bahwa
informasi visual dan informasi verbal dapat diterima dalam memori
sama dengan hubungan antar informasi verbal dan informasi visual.
No comments:
Post a Comment