BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Friday, December 21, 2012

Penyempurnaan UAS


“Beda Kuliah Berbeda Pula Tekniknya”


Tugas UAS Psikologi Belajar di semester ini, sesuai voting memposting di blog minimal 1000 kata. Yah, kebetulan suka ngetik, awalnya menganggap tugas ini cukup enak laa. Karena, buat proposal di pendahuluan aja udah bisa lebih dari 1000 kata. Makanya menganggap tugas ini lebih enak. Tapi, ketika mau ngerjain kok rasanya bingung yah? Mau mulai dari mana? Pilih tema apa dari 2 tema yang tersedia (Dinamika Psikologi Belajar dan Penugasan Psikologi Belajar dengan matakuliah yang lainnya dalam semester ini) yah? Setelah menimbang-nimbang, mengingat-ingat semua kejadian yang pernah terjadi selama hampir 1 semester ini, saya memutuskan untuk memilih tema “Penugasan Psikologi Belajar dengan matakuliah yang lainnya dalam semester ini”.
Berdasarkan teori dan proses pembelajaran:
Mengingat adalah pemrosesan Informasi secara kognitif. Dalam pemrosesan informasi terdapat 2 asumsi dasar, yaitu: a. Sistem Memori; b. Pengetahuan sebelumnya berperan penting dalam proses pembelajaran. Mengingat adalah proses mengaktifkan memori. Memori manusia sebagai sistem kompleks yang memproses dan mengorganisasikan semua pengetahuan kita. Memori manusia secara aktif memilih sensori yang akan diproses, untuk mengubah data menjadi informasi yang bermakna, dan menyimpan informasi yang akan digunakan dikemudian hari. Proses mengingat melalui beberapa tahapan:
1.     Persepsi: Proses memilih dan mengenali sinyal-sinyal fisik yang dapat merangsang alat indra. Hal ini di dapat berdasarkan perhatian individu terhadap sesuatu.
2.    Pengkodean: Proses memberikan kode/tanda dalam ingatan individu, sehingga informasi itu dapat dipertahankan dalam waktu panjang dan dapat diambil lagi ketika dibutuhkan.
3.    Pengambilan kembali (Retrieval): Proses mengakses kembali informasi-informasi yang telah disimpan didalam memori jangka panjang.

Ketika disuruh membandingkan penugasan dalam semester ini, cukup sulit menurut saya. Karena masing-masing mata-kuliah memiliki penugasan yang berbeda-beda. Yaah, bisa dibilang tugas Psikologi Belajar salah satu yang tugasnya cukup santai. Tugas dikerjakan dalam waktu seminggu dan dipostingkan di blog masing-masing peserta kuliah. Sedangkan mata kuliah lain, seperti kualitatif, penugasan dilakukan dalam waktu 1 semester (membuat proposal). Memang jangka waktu yang diberikan cukup panjang. Namun, penugasannya cukuplah sulit. Sehingga tetap harus dicicil dalam pengerjaannya. Agar ketika pengumpulan tugas (Proposal) tidak keteteran.
Mata kuliah Inventory Kepribadian-pun juga demikian. Tugas membuat blueprint untuk membuat alat tes. Berdasarkan pengalaman, melihat teman-teman yang pernah mengambil matakuliah ini, mengatakan tugas ini cukup sulit. Karena membuat Item haruslah mempertimbangkan berbagai situasi, situasi seperti apa yang hendak diukur. Ditambah, tugas ini dilakukan secara individu (tahun lalu dilakukan secara berkelompok). Dan dengan digabungnya matakuliah Inventory Kepribadian dengan Konstruksi alat ukur, seharusnya mempersingkat pengerjaan. Karena 1 tugas dalam 2 matakuliah. Tetapi, berdasarkan observasi tahun lalu dengan teman-teman yang mengambil matakuliah Konstruksi alat ukur, mereka melakukan tryout untuk mengetes, apakan alat ukur tersebut dapat digunakan dengan baik. Katanya, saat penyebaran skala tidaklah susah, namun yang susah saat memasukkan hasil skor aitem-aitem dalam SPSS. Karena memerlukan ketelitian. Untuk mengatasi hal ini, saya mencicil juga tugas-tugas itu (seperti membuat aitem-aitem dan diskusi dengan dosen pengampunya).
Psikologi Sosial Menyimpang, tidak memiliki tugas yang harus dikumpul tiap minggunya. Sisitem pembelajaran menggunakan tekhnik diskusi kelompok. Tugas diberikan dalam tiap kelompok, kelompok membahasnya dan tugas dituangkan dalam bentuk tulisan dan kemudian didiskusikan kembali didalam kelas. Sedangkan tugas UAS yang diberikan dalam matakuliah ini, lebih ke menjawab pertanyaan (Pilihan Berganda ataupun Essay).
Matakuliah Tes Intelligensi Minat dan Bakat, tidak ada tugas yang harus diselesaikan di setiap minggunya. Sistem perkuliahannya menggunakan metode biasa, yaitu presentasi dan praktek (administrasi, tes, dan skoring). Kalau membicarakan denagan penugasan dan dibandingkan dengan matakuliah Psikologi Belajar, ini juga merupakan matakuliah yang cukup santai (makalah diselesaikan saat sebelum Ujian Tengah Semester). Setelah MID kami melakukan prakterk di dalam kelas.
Untuk matakuliah Psikologi Kesehatan, sama seperti matakuliah umumnya, presentasi. Tapi tiap kelompok diwajibkan melakukan mini project mengenai kesehatan yang dikumpul saat ujian akhir semester. Bebas untuk melakukan apapun dalam proyek yang bersangkutan dengan kesehatan individu. Sistem Ujian Tengah Semester, seperti kebanyakan matakuliah ujiannya, yaitu pilihan berganda dan Essay.
Matakuliah yang menurut saya menguras banyak tenaga di matakuliah Intervensi Sosial, karena perkuliahan di dalam kelas hanya berlangsung selama 6 kali. Sampai akhir semester kami melakukan kerja lapangan. Melakukan intervensi sosial pada anggota yang sudah ditetapkan lokasi penelitiannya. Matakuliah ini 3 SKS, tapi penugasannya bisa melebihi 3 SKS. Tapi matakuliah ini salah satu matakuliah yang seru, karena kita terjun langsung ke lapangan. Kami tidak ada tugas untuk UTS, tapi kami UAS sistem sidang/presentasi (menurut senior yang pernah mengambil matakuliah ini.
Memang, jika dibandingkan dengan matakuliah-matakuliah di atas matakuliah ini termasuk yang enak. Tugas tiap minggu, tapi dilakukan dengan cara memposting tugas. Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk ngeprint (GO GREEN YEE !!!). Namun, tugas UTS yang sedikit membingungkan memikirkan ide-ide yang sesuai dengan tema. Tapi alhamdulillah, kelompok kami dapat memilih tema yang lumayan bisa mempelajari tema kami yaitu ‘Bandura’. Setelah UTS, kami diberi tugas observasi lapangan ke salah satu sekolah berbasis elektronik. Seru, tapi kurang maksimal. Sedangkan, ditugas UAS, kami disuruh memposting juga. Tapi dengan tema-tema yang berbeda.
Berdasarkan teori dan proses pembelajaran:
Proses pembelajaran pada beberapa matakuliah dalam penyelesaian tugas menggunakan tekhnik Metakognisi, yaitu strategi pemahaman dalam pelajaran, dianggap sebagai pergeseran kearah kemampuan spontan untuk menghasilkan strategi yang efektif (Harnishfeger & Bjorklund, 1990). Teoritisi dan periset menghubungkan kemampuan menghasilkan strategi spontan dengan peningkatan kapabilitas siswa dalam memecahkan dan memperoleh keterampilan komponen dalam strategi tertentu.
Dalam penugasan matakuliah Psikologi Sosial Menyimpang, menggunakan tekhnik di atas. Tugas diberikan dihari H, untuk menimbulkan kreatifitas dalam membuat jawaban. Karena kemampuan spontan itu menghasilkan strategi yang efektif, dalam memecahkan dan memperoleh keterampilan dalam memberi jawaban. Dalam diskusi, beberapa orang dalam kelompok memberikan pendapat mereka tentang kasus yang diberikan oleh dosen pengampu. Sehingga, ketika seorang individu jawaban singkat sudah memenuhi, setelah diskusi ternyata banyak jawaban yang bisa dituangkan untuk menjawab soal/kasus yang diberikan oleh dosen pengampu.
Dalam bebrapa matakuliah, menggunakan pemahaman terhadap pengetahuan konseptual, yaitu isi atau konten pengetahuan didapat saat pemelajaran yang diterapkan dalam situasi tertentu. Setelah seseorang memiliki pengetahuan koneptual, individu membuat skema, yakni organisasi aktif atas reaksi di masa lalu yang diasumsikan selalu beroprasi didalam respon individu. Skema seseorang akan terus berkembang seiring berjalannya waktu (Brewer, 2000)
Menurut Bandura, seseorang akan cenderung meniru rang lain dalam proses pembelajaran. Karena menurutnya, seseorang yang belajar dari observasi jauh lebih pandai daripada cara lainnya. Saya melakukan hal itu, saya bertanya, melihat aktivitas senior-senior dan teman-teman yang pernah mengambil matakuliah-matakuliah yang saya ambil untuk dijadikan referensi saya dalam proses belajar. Terutama mengatur waktu.
Karena, dengar-dengar cerita dari senior, kalau salah satu matakuliah sangat menguras waktu. Bisa dilakukan dari pagi sampai malam. Maka dari itu mengatur jadwal sebaik-baiknya agar matakuliah lain tidak terbengkalai.

Kesimpulan:
Semua matakuliah pada dasarnya sama. Memiliki tujuan memberikan pengetahuan kepada mahasiswanya. Tugas-tugas yang diberikan dan tekhnik pembelajaran yang digunakan, pasti sudah dipikirkan dosen pengampu dengan baik agar mahasiswanya dapat menerima dan dapat memahami maksud dan tujuan dari tugas itu.Yang penting, bagaimana mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan-kesempatan itu dan belajar dari pengalaman untuk menjadi sosok yang lebih baik.

2 comments:

psipddk3sks said...

evaluasi general yang cukup baik Runa :)

Chairuna Syahputri Nst said...

Terima Kasih, Ibu... :D