BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Wednesday, September 11, 2013

KREATIVITAS : Tugas Resume 1

KONSEP KEBERBAKATAN DAN KREATIVITAS


            Kreativitas sangat dibutuhkan dari aspek kehidupan manapun. Namun, kebutuhan akan kreativitas ini jarang dilatih. Guilford (1950)  menyatakan betapa penelitian dalam bidang kreativitas sangat kurang, sebagaimana yang dinyatakannya dalam pidato pelantikannya sebagai Presiden APA, bahwa:

“Keluhan yang paling banyak saya dengar mengenai lulusan PT kita ialah bahwa mereka cukup mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan dengan menguasai tekhnik-tekhnik yang diajarkan, namun mereka tidak berdaya jika dituntut memecahkan masalah yang memerlukan cara-cara baru.”

I.         KONSEP KREATIVITAS
1.  Kreativitas dan Aktualisasi Diri
Menurut Psikolog Humanistik (seperti: Abraham Maslow dan Carl Rogers) mengatakan bahwa Aktualisasi diri ialah apabila seseorang menggunakan semua bakat dan talentanya untuk menjadi apa yang ia mampu – mengaktualisasikan atau mewujudkan potensinya. Menurut Maslow (1968) aktualisasi merupakan karakteristik fundamental, suatu potensialitas yang ada pada semua manusia saat dilahirkan, akan tetapi yang sering hilang, terhambat atau terpendam dalam proses pembudayaan. Rogers (1962) menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme.

Yonge (1975) menemukan korelasi positif antara skor pada ukuran aktualisasi diri (Personal Orientation Inventory, Shostrum, 1963) dan beberapa ukuran kreativitas, seperti skala kreativitas “Adjective Checklist”. Maslow membedakan antara:

a.  Kreativitas talenta khusus: Orang-orang yang memiliki bakat yang luar biasa. Misalnya: seni, musik, sastra, teater, sains, bisnis, dll
b.    Kreativitas aktualisasi diri: orang-orang yang memiliki keshatan mental, hidup sepenuhnya dan produktif, dan cenderung menghadapi semua aspek kehidupannya secara fleksibel dan kreatif.

Kreativitas aktualisasi diri adalah kekreatifan yang umum dan “content free”. Program kreativitas bertujuan:

a.    Meningkatkan kesadaran kreativitas
b.    Memperkokoh sikap kreatif
c.    Mengajarkan teknik menemukan gagasan dan memecahkan masalah secara kreatif
d.    Melatih kemampuan kreatif secara umum

2.    Konsep Kreativitas dengan Pendekatan 4P
Beberapa definisi tentang kreativitas berdasarkan 4P (Person, Process, Press, Product) :

a.    Definisi Pribadi (Person)
Menurut Hulbeck (1945) “creative action ia an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”.
b.    Definisi Proses (Process)
Definisi proses yang terkenal adalah dari Torrance (1988) tentang kreativitas yang menyerupai langkah-langkah metode ilmiah. Mulai dari menemukan masalah sampai menyampaikan hasil.
“the process of 1) sensing difficulties, problems, gaps in information, missing elements, something asked; 2) making guesses and formulating hypotheses about these deficiencies; 3) evaluating and testing these guesses and hypotheses; 4) possibly revising and retesting them; and 5) communicating the result (1988: 47).”
c.    Definisi Produk (Product)
Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan orsinalitas, dalam definisi yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa ‘kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru’. Rogers (dalam Vernon, 1982) mengemukakan kriteria untuk produk kreatif adalah:
1)    Produk harus nyata (observable)
2)   Produk harus baru
3) Produk itu adalah hasil dari kualitas unik individu dalam interaksi dengan lingkungannya
d.    Definisi “Press” (dorongan)
Definisi kreativitas yang mengarah pada “press” atau dorongan, baik dorongan internal (dari diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk menciptakan atau bersibuk diri secara kreatif) maupun dorongan eksternal (lingkungan sosial dan psikologis). Kreativitas tidak akan berkembang dalam kebudayaan yang terlalu menekankan konformitas dan tradisi, dan kurang terbuka terhadap perubahan dan perkembangan baru.

II.          KONSEP ANAK BERBAKAT DAN KEBERBAKATAN (GIFTEDNESS)
Apa yang dimaksud dengan ‘keberbakatan’ dan ‘anak berbakat’? Istilah ini menunjukkan suatu perkembangan dan pendekatan ‘uni-dimensional’ ke pendekatan ‘multi-dimensional’.

1.       Definisi U.S. Office of Education (USOE) tentang keterbakatan
Dalam seminar nasional mengenai Alternatif Program Pendidikan bagi Anak Berbakat, disepakati bahwa (adopsi dari definisi USOE. Maryland, 1972):

Anak berbakat adalah mereka yang oleh orang-orang profesional diidentifikasi sebagai anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. Anak-anak tersebut memerlukan program pendidikan yang berdiferensiasi dan/atau pelayanan di luar jangkauan program sekolahbiasa agar dapat merealisasikan sumbangan mereka terhadap masyarakat maupun pengembangan diri sendiri.

Kemampuan-kemampuan tersebut, baik secara potensial maupun yang telah nyat, meliputi:

  • Kemampuan intelektual umum
  • Kemampuan akademik khusus
  • Kemampuan berfikir kreatif-produktif
  • Kemampuan memimpin
  • Kemampuan dalam salah satu bidang seni
  • Kemampuan psikomotor (seperti dalam olahraga)

2.       Konsepsi Renzulli tentang Keterbakatan
Three-Ring Conception” dari Renzulli dan kawan-kawan (1981), menyatakan 3 ciri pokok yang merupakan kriteria (persyaratan) keberbakatan ialah keterkaitan antara:
a.    Kemampuan di atas rata-rata (Intelligensi)
b.    Kreativitas
c.    Pengikatan Diri terhadap Tugas

Renzulli (1981) memberi kritik terhadap definisi USEO, bahwa definisi tersebut mengabaikan motivasi atau task-commotment sebagai ciri afektif yang penting pada orang berbakat.



No comments: