Minggu lalu merupakan perkuliahan
ketiga kreativitas (termasuk kontrak kuliah). Kami membahas mengenai 4P (Peson,
Press, Proses dan Product). Kami di minta oleh dosen pengampu untuk menganalisa
tokoh yang kami anggap kreatif berdasarkan 4P.
Tokoh yang dianggap kreatif? Awalnya
bingung juga sih siapa yang mau dipikirkan. Cukup banyak orang-orang kreatif
disekitar kita pastinya. Awalnya terfikir dengan seorang teman yang menurutku cukup
kreatif. Tapi tiba-tiba terfikir abang sendiri.
Yaahh.. Awalnya sih di kelas
menuliskan tentang teman yang kreatif ini. Tapi begitu disuruh posting, setelah
dipikir-pikir lebih baik menceritakan abang sendiri. Karena sayakan cukup lama
tinggal dengannya J Tapi kembali terfikir, banyak orang
yang bisa melakukan hal yang seperti dia lakukan. Kembali bingung lagi, tapi
hati mengatakan, kalau menceritakan dia kan gak ada salahnya (hehehe..)
Berikut tokoh yang saya analisa.... J
PERSON:
Pria yang umurnya sekitar 29 tahun,
belum menikah. Bekerja secara freelance sebagai web designer. Orangnya cukup
pendiam, namun cerdas. Sejak kecil dia emang sering bermain komputer. Disaat
orang-orang lebih senang main-main yang gak jelas, dia lebih senang bermain
komputer. Di saat orang-orang (teman sebayanya) baru bisa menghidupkan
komputer, dia justru sudah dapat mengotak-atiknya. Di komputer dia bukan
sekedar bermain, tapi dia mencari berbagai info dari internet.
Di keluarga memang tidak melarang kami
bermain dengan komputer, asalkan kami tidak lupa waktu, tidak lupa mengerjakan
PR, dan tetap bersekolah. Namun, yang paling terobsesi dengan komputer hanyalah
dia saat itu. Mama cukup panik karena itu, yaah karena seringnya dia di depan
komputer dia jarang mau bermain di luar rumah bersama teman-teman sebayannya.
Mama menyuruh bahkan memaksa dia untuk keluar rumah agar dia berain dengan
teman-temannya.
Dia berkuliah di Universitas Swasta di
Yogyakarta jurusan Tekhnik Informatika. Yahh jurusan yang sesuai dengannya. Dia
suka komputer dan dia berkuliah di jurusan yang diinginkannya. Dia kuliah
sambil bekerja. Bekerja secara freelance. Pada memasuki tahun kedua kuliah,
mama papa jarang mengirimkan dia uang bulanan (kos, makan, uang kuliah) yaah
sebenarnya karena dia tidak pernah meminta.
Setelah selesai kuliah, ia tetap
melanjutkan pekerjaannya tersebut. Web Design yang lebih sering orang luar
(luar negeri) meminta kepada perusahaan mereka untuk dibuatkan web. Dan
mendapatkan penghasilan yang cukup besar. J
PRESS:
Memiliki abang yang bekerja sebagai
web designer cukup membanggakan. Bangga bukan dengan hasil yang “wah” dia
peroleh, tapi lebih kemandiriannya, dan berani bertanggung jawab dengan apa
yang dia pilih. Membayar biaya kos, kehidupan, kuliah semua ia lakukan sendiri.
Ketika ditanyakan tentang hambatan,
pastilah ada hambatan. Ia kuliah layaknya remaja yang berkuliah. Namun,
berkuliah sambil bekerja mendapat pertentangan dari mama dan papa meskipun
tidak besar. Karena dengan bekerja ia akan menghambat kuliahnya. Namun, mama
papa tidak berani melarang terlalu keras, karena mereka tidak selalu membayar
keperluan kehidupannya.
Dorongan internal (motivasi diri) saya
rasa awalnya lebih besar disini. Dia men-design
web (yang setau saya, dia tidak pernah belajar khusus tentang ini. dia hanya
otodidak) karena dia suka berada di depan komputer, kalau disuruh menggambar
dengan pensil, dia gak bisa. Motivasinya lagi, menurut saya lebih ke bagaimana
caranya dia bisa membiayai hidupnya. Dia berusaha keras untuk menghasilkan
sesuatu hingga dapat di jual.
Dorongan Eksternalnya, banyak
permintaan (khususnya luar negri) yang meminta bantuan instansi mereka untuk
men-design web dengan bayaran yang cukup tinggi. Memang permintaan tiap orang
berbeda, tapi rata-rata mereka menyukai dengan apa yang instansi mereka buat. Hingga
sekarang banyak sekali permintaan yang mereka terima.
PROSES
Ketika dikaitkan dengan teori Wallas
yang meliputi 4 tahapan:
1.
Persiapan. Yang menurut saya dia “buta” dalam
hal design, dia bertanya-tanya ke teman-temannya yang merupakan designer,
mencari informasi-informasi dari internet, dan sebagainya.
2.
Inkubasi. Dia awalnya mencoba-coba men-design
sendiri. Memang terjadi trial-error,
namun ia tetap terus berusaha.
3. Iluminasi.
Setelah berkali-kali
trial-error, akhirnya dia berhasil membuat sesuatu yang pasti menuerutnya
keren.
4. Verivikasi. Dan ketika dia mengajukan design-annya,
ternyata cukup banyak orang yang menyukainya. (Alhamdulillah..)
PRODUCT
Hasilnya, karena dia web-design, maka
yang pertama kali yang dihasilkannya adalah designnya. Yang kedua uang, dari
uang yang diperoleh, dia bisa membeli
apapun yang ia mau. Sekarang dia tidak hanya men-design web, namun banyak
aktivitas komputer lainnya yang bisa ia kerjakan, misalnya design game, dan
lainnya..