BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sunday, April 14, 2013

TUGAS WAWANCARA GURU


BAB I
PENDAHULUAN
Pedagogi adalah Bimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak atau orang lain yang belum dewasa, disebut pendidikan (pedagogik). Setelah itu pedagogik berarti suatu usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompopk orang lain menjadi dewasa atau tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi. Pedagogi tidak hanya berkutat pada ilmu dan seni mengajar, melainkan ada hubungannya dengan pembentukan generasi baru, yaitu pengaruh pendidikan sebagai sistem yang bermuara pada pengembangan individu atau peserta didik. Kata sifat untuk istilah pedagogi adalah paedagogis, sebagai salah satu proses studi pedagogi.

Pedagogi juga bisa diartikan sebagai mengajar. Mengajar itu berasal dari kata “ajar”, yaitu memberi petunjuk atau menyampaikan informasi pengalaman, pengetahuan dan lainnya untuk dipahami. Proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar disebut pengajaran. Orang yang mengajarkan kita disebut pengajar/guru/dosen.

Seorang guru yang baik, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  •  Memiliki kesadaran akan tujuan
  • Memiliki harapan akan keberhasilan bagi semua siswa
  •  Menunjukkan kemauan beradaptasi dan berubah untuk memenuhi kebutuhan siswa
  • Merasa nyaman jika kurang mengetahui
  •  Mencerminkan komitmen pada pekerjaan mereka
  •  Belajar dari berbagai model
  • Menikmati pekerjaan dan siswa mereka





BAB II
HASIL WAWANCARA

Nama Guru               : MSR
Usia                           : 47 Tahun
Lama Mengajar        : ± 23 Tahun
Lokasi wawancara    : Rumah MSR
Tanggal                      : 1 April 2013
Jam                             : 16.00 – 17.00


Runa (R)         : Selamat Sore, tante...
Guru (G)         : Selamat sore...
R                     : Tante, maaf yaah Runa ganggu tante baru pulang..
G                     : Iya, Runa. Gak apa kook..
                        Ada apa ini??
R                     : Tante, gini.. Runa ada tugas kuliah wawancara guru. Tante udah mengajar berapa tahun, Tan??
G                     : Ooohh iyaa.. Berapa lama yaah?? Dari si Rahmi belum lahir, tante udah ngajar. Lebih dari 23 tahun gitu laa Run..
R                     : Waaah, lama yaah taan... Gak bosan tante??
G                     : Enggak dooong.. Kan enak jadi guru, kita bisa berbagi ilmu dengan anak-anak, dan pasti kita senang kalau anak yang kita ajarin jadi pintar, dan paham kaan..
R                     : Waaah, mulia sekali tante ini.. hehehee...
Tapi kan tante, apa tante gak capek taan? Di rumah jadi Mama, di sekolah jadi Guru..?
G                     : Capek siih. Tapi kan kalau dinikmati jadi asyik, capeknya pun berkurang..
R                     : Ohh iya tante, tante ngajar anak kelas berapa tan??
G                     : Kelas 5 atau 6 SD. Tiap tahun ganti-ganti kelas..
R                     : Itu ngajar pelajaran apa tante??
G                     : Yaah, semua mata pelajaran. Kecuali muatan lokal, agama, bahasa inggris, dan penjas. Karena kan udah ada gurunya masing-masing..
R                     : Waaahh... Tapi kan tan, apa gak pusing taan ngajarin begitu banyak pelajaran? Kami aja pas SD kan juga banyak yang dipelajari, tapi kan kalau guru harus lebih menguasai kan tan??
G                     : Naah, itu lah gunanya silabus, Runa. Jadi kita bisa terarah ngajarnya. Kami juga harus pelajari lagi kook apa yang harus diajarkan esok harinya. Terkadang justru ada anak yang lebih pintar dari kita.
R                     : Waahh, repot juga yaah taan...
                        Ada gak sih tan gak enaknya jadi guru?
G                     : Gak enaknya, kalau kita udah ngajarin ni panjang lebar, berkali-kali, tapi ada juga yang gak ngerti..
R                     : Terus tan, cara ngatasinnya gimana??
G                     : Diajarkan secara privat gitu, atau minta tolong sama temannya yang udah paham tentang pelajaran itu. Kan anak-anak kadang malu bertanya ke depan kelas. Tapi, kalau masi belum paham juga, pas jam istirahat boleh nanya kook ke ruang guru..
R                     : Lha? Kan istirahat palingan cuma 15 menit tan, istirahat tante jadi terganggu doong...
G                     : Tersita sedikit kan gak apa juga. Yang penting mereka paham. Lagian mereka bertanyanya gak lama-lama kok, mereka kan juga pengen main-main sama teman-temannya..
R                     : Ooohh... gitu yaah tant?..
Menurut tante nih, pendidikan jaman sekarang gimana tante??
G                     : Pendidikan jaman sekarang masih kurang baik. Fasilitas untuk mengajar itu masih kurang lengkap. Dan sebenarnya perlu adanya penataran untuk para guru.
R                     : Fasilitas gimana tante??
G                     : Banyak. Misalnya alat peraga yang terbatas. Gitu-gitu...
R                     : Kalau anak-anak jaman sekarang gimana tante? Kalau dibandingkat jaman dulu?
G                     : Tidak bisa dibandingkan gitu sih, karena kan tiap tahun anak-anaknya berubah. Tapi tetap aja ada yang baik dan ada anak yang nakal. Tapi yaah kalau dibandingkan dengan tahun lalu, anak-anak tahun ini kurang antusias dibandingkan tahun lalu..
R                     : Kira-kira kenapa bisa gitu yaah tan??
G                     : Pengaruh teman dan lingkungan kali yaah...                       
R                     : Pendekatan tante dalam mengajar giman tan?
G                     : Kalau pendekatan sih berbeda-beda dalam tiap pelajarannya, dan tiap harinya. Tergantung materinya..
R                     : Contohnya tante??
G                     : contohnya? Gimana yaah? Ooh, misalnya pelajaran IPA, anak-anak terkadang lebih suka kalau ada peraganya gitu. Jadi kadang-kadang kita bawa ke Laboratorium, atau alat peraga dibawa ke kelas.
R                     : Berarti, kita kalau mengajar harus banyak inovasi juga laa yah tante?
G                     : Iyaa.. Pastii... :D
R                     : Oke deh tante.. Terimakasih atas waktunya yaah tantee...
G                     : Iya sama-sama. Semoga sukses kuliahnya yaah..


BAB III
PEMBAHASAN

Pendidikan guru berada pada jalan lintas. Menurut Cochran-Smith (2005) kepentingan umum dalam reformasi sekolah telah meningkat dan pendidikan guru telah muncul kembali sebagai masalah dalam lingkaran kebikakan. Dengan visibilitas tinggi terdapat tekanan kuat pada tingkat dan secara nasional untuk mencari bukti dan jawaban tentang efek pendidikan persiapan pada kualitas guru di masa depan. Berdasarkan hasil wawancara, bahwa pendidikan jaman sekarang yang dengan tekhnologi yang telah maju, masih kurang baik. Karena dukungan dari pemerintah yang kurang dalam program pendukungan pendidikan yang baru. Mungkin, karena yang saya wawancarai adalah guru dari sekolah negri, sekolah negri membutuhkan dukungan yang kuat dari pemerintah, misalnya dalam bentuk pendanaan.

Meskipun begitu, seorang guru juga harus kreatif dalam memberikan pengajaran kepada siswanya, agar siswa tidak bosan dengan materi yang diajarkan. Seperti dalam buku, pentingnya seni pengajaran untuk memberikan semangat dan motivasi kepada siswa, agar proses belajar mengajar ini menjadi efektif, dan memfasilitasi peluang pembelajaran. Dari wawancara, guru ini mengajarkan banyak mata pelajaran, sehingga ia pun harus memiliki banyak ide dalam mengajar, hal ini agar tidak terjadinya kebosanan pada siswa yang mengakibatkan mereka menjadi frustasi, dan malas belajar.

Seorang guru yang baik, harus menginspirasikan siswa-siswanya. Memiliki pengetahuan tentang apa yang ia ajarkan, jangan sampai ketika anak bertanya, sang guru bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut. Maka, seorang guru harus memiliki silabus, agar guru tersebut dapa mempelajari apa yang akan ia ajarkan.



BAB IV
KESIMPULAN

Untuk menjadi seorang guru tidaklah hal yang gampang. Harus adanya rasa untuk memajukan seseorang, ketika tidak adanya rasa itu, maka proses pembelajaranpun tidak berlangsung dengan baik. Seorang guru, saat mengajarkan sesuatu harus memahami apa yang akan ia ajarkan, jangan sampai dari tujuan mengajarkannya itu ia tidak tahu.

Pendidikan itu sangatlah penting untuk kita. Tujuan para departemen pendidikan itu juga sangat baik untuk memajukan kualitas individu. Namun, dalam pengaplikasian hal tersebut, masi sangat kurang disadarkan oleh masyarakat.



BAB V
TESTIMONIAL DAN SARAN
TESTIMONIAL:
Tugas wawancara ini cukup menantang menurut saya, karena mencari subjek untuk diwawancarai ini cukup sulit. Saya memiliki 3 orang subjek yang akan saya wawancarai, namun ada beberapa hambatan, sehingga sulit melakukan wawancara ini. Subjek pertama, lokasi tempat tinggal diluar Medan, sulit menghubunginya karena diapun juga sibuk. Subjek kedua, saat di rumah, ia harus mengurus 3 anaknya yang masi kecil-kecil, maka ketika ditanyai juga kurang fokus. Subjek ketiga inilah yang bisa di wawancara setelah membuat berbagai  kesepakatan. Hal ini dikarenakan guru mengajar hingga sore, dan ketika sampai rumah, ia harus menyiapkan makanan untuk keluarganya.

SARAN :
Sebaiknya memang kita harus memiliki banyak koneksi untuk tugas ini. Karena tidak banyak orang yang mau dan mudah untuk diwawancarai.



BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2010. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung : Alfabeta


1 comment:

Blogger said...

If you would like an alternative to randomly approaching girls and trying to find out the right thing to say...

If you would prefer to have women hit on YOU, instead of spending your nights prowling around in filthy bars and restaurants...

Then I encourage you to play this eye-opening video to unveil a strong secret that has the power to get you your personal harem of hot women:

FACEBOOK SEDUCTION SYSTEM...