BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sunday, September 16, 2012

PEMBAHASAN KELOMPOK TENTANG PSIKOLOGI BELAJAR IVAN PAVLOV

KELOMPOK 14 :

09-1301-029  Chairuna Syahputri Nasution
09-1301-053  Sri Rahmi Wahyuningsi Harahap
09-1301-095  Jelita Kurnia Ningsih Harahap





Pada awal 1900-an, psikolog Rusia Ivan Pavlov tertarik pada cara tubuh mencerna makanan. Dalam eksperimennya, dia secara rutin meletakkan bubur daging di depan mulut anjing, yang menyebabkan anjing mengeluarkan air liur. Anjing itu berliur saat meresponse sejumlah stimuli yang diasosiasikan dengan makanan, seperti ketika ia melihat piring makanan, orang yang membawa makanan, dan suara pintu tertutup saat makanan tiba. Pavlov menyadari bahwa asosiasi terhadap penglihatan dan suara dengan makanan ini merupakan tipe pembelajaran yang penting, yang kemudian dikenal sebagai pengkondisian klasik (Classical conditioning).
Classical conditioning adalah tipe pembelajaran di mana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli. Dalam pengkondisian klasik, stimulus netral (seperti melihat seseorang) diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna (seperti makanan) dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respons yang sama. Untuk memahami teori pengkondisian klasik Pavlov (1927), kita harus memahami dua tipe stimuli dan dua tipe respons: unconditioned stimulus (US), unconditioned response (UR), conditioned stimulus (CS), dan conditioned response (CR).
Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing). Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasi leher pada seekor anjing. Sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar. Apabila diperlihatkan sesuatu makanan, maka akan keluarlah air liur anjing tersebut. Kini sebelum makanan diberikan, maka akan dibunyikan bel terlebih dahulu, baru makanan muncul. Air liurpun akan keluar dengan sendirinya. Apabila perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, maka pada suatu ketika dengan hanya membunyikan bel saja tanpa makanan maka air liurpun akan keluar pula.



Ternyata kalau perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, rangsangan buatan ini akan menimbulkan syarat (kondisi) untuk timbulnya air liur pada anjing tersebut. Peristiwa ini disebut: Reflek Bersyarat atau Conditioned Respons. Pavlov berpendapat bahwa kelenjar-kelenjar yang lain pun dapat dilatih. Bectrev murid Pavlov menggunakan prinsip-prinsip tersebut dilakukan pada manusia, yang ternyata diketemukan banyak reflek bersyarat yang timbul tidak disadari manusia.

No comments: