09-1301-029 Chairuna Syahputri Nasution
09-1301-053 Sri Rahmi Wahyuningsi Harahap
09-1301-095 Jelita Kurnia Ningsih Harahap
Pada
awal 1900-an, psikolog Rusia Ivan Pavlov tertarik pada cara tubuh mencerna
makanan. Dalam eksperimennya, dia secara rutin meletakkan bubur daging di depan
mulut anjing, yang menyebabkan anjing mengeluarkan air liur. Anjing itu berliur
saat meresponse sejumlah stimuli yang diasosiasikan dengan makanan, seperti
ketika ia melihat piring makanan, orang yang membawa makanan, dan suara pintu
tertutup saat makanan tiba. Pavlov menyadari bahwa asosiasi terhadap
penglihatan dan suara dengan makanan ini merupakan tipe pembelajaran yang
penting, yang kemudian dikenal sebagai pengkondisian klasik (Classical conditioning).
Classical conditioning adalah
tipe pembelajaran di mana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau
mengasosiasikan stimuli. Dalam pengkondisian klasik, stimulus netral (seperti
melihat seseorang) diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna (seperti
makanan) dan menimbulkan kapasitas untuk mengeluarkan respons yang sama. Untuk
memahami teori pengkondisian klasik Pavlov (1927), kita harus memahami dua tipe
stimuli dan dua tipe respons: unconditioned
stimulus (US), unconditioned response
(UR), conditioned stimulus (CS), dan conditioned response (CR).
Pavlov mengadakan eksperimen
dengan menggunakan binatang (anjing). Ia mengadakan percobaan dengan cara
mengadakan operasi leher pada seekor anjing. Sehingga kelihatan kelenjar air
liurnya dari luar. Apabila diperlihatkan sesuatu makanan, maka akan keluarlah
air liur anjing tersebut. Kini sebelum makanan diberikan, maka akan dibunyikan bel
terlebih dahulu, baru makanan muncul. Air liurpun akan keluar dengan sendirinya. Apabila perbuatan
yang demikian dilakukan berulang-ulang, maka pada suatu ketika dengan hanya membunyikan
bel saja tanpa makanan maka air liurpun akan keluar pula.
Ternyata kalau perbuatan yang
demikian dilakukan berulang-ulang, rangsangan buatan ini akan menimbulkan
syarat (kondisi) untuk timbulnya air liur pada anjing tersebut. Peristiwa ini
disebut: Reflek Bersyarat atau Conditioned
Respons. Pavlov berpendapat bahwa kelenjar-kelenjar yang lain pun dapat dilatih. Bectrev murid Pavlov menggunakan prinsip-prinsip
tersebut dilakukan pada manusia, yang ternyata diketemukan banyak reflek bersyarat yang timbul tidak disadari
manusia.
No comments:
Post a Comment