Ujian tengah semester (UTS) kreativitas
kali ini dengan tekhni online. Dosen pengampu mengirimkan soal dari email dan
mahasiswa menjawab pertanyaan tersebut, dan mengirim kembali kepada dosen
pengampu. Setelah jawaban diterima, dosen pengampu mengirim lagi soal
berikutnya. Maksimal soal adalah 3 soal.
Dalam UTS kali ini memang kita dituntut
untuk berfikir kreatif. Karena soalnya
bukan soal dengan jawaban pasti, melainkan jawaban yang berdasarkan cerita
pengalaman-pengalaman mahasiswa yang berkaitan dengan kreativitas, dan
dikaitkan dengan teori yang ada di buku. Sepintas ujian kali ini cukup gampang.
Namun, disemua kegiatan basti ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya,
mahasiswa bebas membaca buku saat mengerjakan ujian, waktu pengerjaan cukup
panjang. Kekurangannya, jaringan internet yang membuat proses menjadi
terhambat, kesibukan antara 2 belah pihak (pengampu dan mahasiswa) sehingga
proses kurang lancar, terlalu banyak mahasiswa sehingga susahnya terkontrol
kegiatan ini.
Memang, mungkin dalam ujian kali ini dosen
memiliki strategi untuk melatih bakat kreativitas mahasiswa. Melakukan hal ini
untuk mengayakan kreativitas (dalam hal ini tekhnik menjawab). Melakukan
perbaikan dalam kreativitas (dalam hal ini saya menangkapnya sebagai konsep
kreativitas. Karena banyak orang ‘awam’ yang menganggap kreativitas itu hanya
karya benda, padahal penyelesaian masalah juga terasuk kreativitas). Bimbingan,
Evaluasi terhadap karya kreativitas, dan membantu mengembangkan kreativitas
(Munandar, 2009. Pg.55-57).
Proses kali ini mungkin cukup ribet karena
berbagai hal. Banyak faktor yang membuat kegiatan ini cukup terhambat. Jika di
tinjau dari model multiple talent oleh Taylor (1978), dalam proses pemenuhan
kebutuhan pendidikan, konten dan proses belajar dapat dimodifikasi. Akan
tetapi, perencanaan dan meramalkan sesuatu. Mungkin perencanaan sudah cukup
matang untuk melakukan kegiatan ini, namun belum meramalkan secara maksimal apa
yang akan terjadi jika ujian seperti ini dilakukan. Untungnya, dosen pengampu
dapat dengan cepat mengambil keputusan untuk segera bertindak akan hal ini. (Munandar, 2009. Pg. 170-171).
Pada mahasiswa, mungkin pada tahap inkubasi
(dalam proses) cukup panjang, sehingga product yang dihasilkan juga cukup
terhambat. Karena, apabila mahasiswa segera mengirimkan jawaban dengan segera,
pastilah dosen pengampu juga akan segera memberikan soal berikutnya. Sehingga
kekurangan proses ini dapat diminalisir. (Munandar, 2009. pg. 32-42)
Segala sesuatunya butuh proses. Segala
sesuatunya ada proses pembelajaran. Dan proses pembelajaran merupakan tahapan
meningkatkan kreativitas individu. Semoga segala kekurangan bisa diminimalisir,
dan kelebihan dapat ditingktakan.
No comments:
Post a Comment